Sabtu, 25 September 2010

latar belakang industri dan perdagangan


LATAR BELAKANG
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Pola yang ada. sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu akibat  dari adanya proses perkembangan secara histori dalam jangka panjang. Dalam suatu masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada, yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani/bercocok tanam di daerah-daerah yang dianggap subur. Jadi penghidupan ekonominya masih berupa rumah tangga ter­tulup; belum terjadi pertukaran.
Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik. Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan barang atau peralatan yang dibutuhkan, sehingga dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain dari tetangganya. Jadi sistem perekonomian yang ada masih dilakukan secara barley. Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian kerja menurut jenis kebutuhannya. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa jenis barang saja. Bentuk pengkhususan semacam ini disebut spesialisasi (penyebaran secara' horizontal). Makin banyak jumlah kebutuhan, makin melebarlah spesialisasi tersebut. pertukaran barang, tidak dilakukan secara barter, tetapi sudah menggunakan'alat pernbayaran berupa uang.
Semakin dalam majunya suatu perekonomian. masyarakat perekonomian membawa, akibat yang lebih kompleks dalam perekonomian. Dengan uang ini orang dapat memperoleh semua kebutuhannya.
Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi, yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis pro­duk. Tiap -produk, sebelum siap untuk dikonsumir harus melalui dulu beberapa tingkatan pekerjaan, I ihat 'Gam-bar ']-I. Masing-masing tingkatan pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh. perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani menyerahkan padinya kepada peIgUsaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller. Setelah jadi hera~. diangkut lagi ke pedagang bergs, barn kemudian dijual kepada konsumen.



a.      Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya ben­tuk suatu pemerintahan. Dalam sistem kapitalisme ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan. Kebebasan semacam ini disebut. laissez faire.
Sesuai dengan sistem berusaha yang bebas, para wiraswasta menyediakan uang dan mengorganisir suatu perusahaan. Mereka bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan ekonomi kapitalis.
Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam  persaingan (invisible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak in­dividu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan yang lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efisien. Keluarnya dari per­saingan (karena kalah) ini disebut tangan tidak kentara
b.      Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem, perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. seseorang secara relatif bebas un­tuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individLI-individu kepada kebutuhan masyarakat.
Dalam pemerintahan sosialis, jika perusahaan dianggap penting un­tuk mendukung perekonomian bangsa dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan lebih efisien, maka pemerintah dapat ikut ambit bagian atau memasuki dunia industri dengan bertindak sebagai pemilik.
c.       Fasisme
      Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya.diktator). Dalarn-fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri. Dalam hat ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d.      Komunisme
      Komunisme juga merupakan.sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah menentukan siapa yang boleh memproduksi barang atau jasa, dan macam barang atau jasa apa saja yang hares dibuat, juga banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alas apa. Seperti pada fasisme, kebebasan politik diawasi secara ketat.

Pengertian Industri dan Bisnis
Perusahaan dapat bertindak sebagai perantara antara sumber faktor produksi dan konsumen; meliputi sarana, organisasi dan lembaga­lembaga yang secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi barang serta jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam arti Was, dunia usaha ini terdiri atas tiga
bagian :
·        Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pa­brik, pertambangan, hotel, toko atau ladang.
·        Perusahaan, yang memiliki satu tempest kerja atau lebih.
·        Industri.
            Ada yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsel, barest, sebagai usaha untuk mengejar : keuntungan, prestasi, dan pendapatan yang besar. Usaha-usaha ini pada akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produk nasional bruto (gross national pro­duct/GNP) negara. Produk nasional bruto merupakan alas statistik yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam satu tahun di sebuah negara tertentu. Di negara Barest, semua itu dapat dicapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada prinsip-nrinsip dasar seperti :
1.      Efisiensi
2.      Prestasi
3.      Pendekatan yang rasional
4.      Manajemen
5.      Hubungan-hubungan yang formal, dan sebagainya.
Dengan demikian keadaan industri menjadi sangat kompleks.
            Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dari membeli.bahan mentah sampai menjual barang jadi (lihat Gambar 1-4). Pedagang, yang khusus melakukan pembelian dan penjualan, merupakan jalur penghubung antara produsen dengan konsumen; dan membantu produsen mengatasi masalah-masalah pada saat mencari kosumen, serta pada saat pembeli mencari produsen.

Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi :
1.      Perdagangan (melalui pedagang)
2.      Pengangkutan (dengan alas-alai transport)
3.      Penyimpanan (sampai barang terjual)
4.      Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)
5.      Pemberian informasi (dengan promosi).

PENGERTIAN PERUSAHAAN
            Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli; yang pada prinsipnya tidak berbeda. Dari definisi-definisi yang ada dapatlah dikemukakan sebagai berikut :
Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi uniuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting, yaitu : organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.

Produksi Sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain, misalnya pembuatan kapal, gedung dan sebagainya.

Kegiatan yang Membantu Produksi Langsung
Selain produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi tersier. Ini meliputi : perdagangan (perdagangan besar, perdagangan kedl, impor dan ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain sepert? distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.

Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak- menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi dan sebagainya.

Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam :
a.       Manusia
b.      Uang
c.       Material
            MANUSIA, tidak saja berperanan sebagai tenaga kerja (faktor pro­duksi), tefapi sekaligus juga sebagai konsumen. Masalah etika clan moral sangat penting dalam 'penggunaan tenaga kerja. Selain itu penawaran tenaga kerja juga tergantung pada komposisi umur clan jumlah penducluk. Seseorang dapat dianggap sebagai tenaga kerja yang produktif pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.
UANG merupakan unsur yang penting untuk mendptakan sejumlah modal. Modal secara lugs dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain. Termasuk barang modal antara lain : mesin-mesin, peralatan, pabrik fasilitas transport, clan sebagainya.
MATERIAL merupakan salah sate faktor produksi yang sangat pen­ting untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif. Elemen-elemen yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok material antara lain
·        Tanah, secara geografis ticlak dapat dipindah-pindahkan.
·        Sumber-sumber alam seperti : hasil hutan, hasil pertanian dan mineral.

Kebutuhan
Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan ticlak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja% Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja; perusahaan koh-eksi hanya dapat memenuhi kebutuhan akan pakaian saja; perusahaan mobil hanya dapat memenuhi kebutuhan akan alat transport; hotel hanya dapat memenuhi kebutuhan akan jasa di bidang akomodasi; tukang cukur hanya dapat memenuhi kebutuhan akan jasa pemotongan rambut; dan sebagainya. Skema tentang kebutuhan akan barang clan jasa ini dapat dilihat pada gambar 1 — 3 di muka.



Cara Yang Menguntungkan
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan haruslah menggunakan cara-cara yang menguntungkan, ar­tinya cara-cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip­prinsip efisiensi. Pemborosan clan cara-cara yang kurang menguntungkan sebaiknya dihindari. Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada
a.       Bidang Operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur), perakitan (assembling), peraagangan ataupun di bidang jasa seperti : perbankan, pengangkutan, perhotelan, dan sebagainya.
b.      Alat Produksi 4
Alat produksi yang cligunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan-dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa. Hotel misalnya, tidak memiliki alat-alat produksi

Keuntungan Maksimal
Jika sebuah badan usaha yang didirikan merupakan lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, maka pemilik perusahaan tersebut (penanam modal) mengharapkan diperolehnya pendapatan maksimal dari modal yang ditanamkan. Pendapatan maksimal bagi investor dapat terealisir bilamana perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal. Selain itu, dengan diperolehnya laba bagi perusahaan sangat membantu tercapainya tujuan-tujuan yang lain, seperti
·        Kelangsungan hidup (survival)
·        Pertumbuhan perusahaan (growth), dan
·        Prestise.
Bagi perusahaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkan­nya. Kemungkinan yang lain adalah sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian apabila semua ongkos-ongkos melebihi harga jualnya; atau dapat juga terjadi bahwa perbedaan kedua faktor tersebut sama dengan nol, yang berarti tidak menderita kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba. Adanya kemungkinan menderita rugi tersebut merupakan risiko bagi pengusaha. Agar kerugian tersebut tidak terjadi, maka pengusaha harus dinamis, kreatif clan mau bekerja keras. Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian laba berbeda sedikit dengan pengertian laba yang telah dikemukakan. Dalam hal ini, laba merupakan jumlah pen­dapatan dikurangi jumlah ongkos yang terdiri atas upah pekerja, sewa lanah, dan bunga modal Bunga modal menurut Ilmu Ekonomi adalah bunga dari seluruh modal yang digunakan dalam perusahaan. Sedangkan pengusaha hanya memperhitungkan bunga bagi modal asing saja (pin­jaman). Walaupun demikian perbedaan tersebut tidak begitu penting.
·        Kesejahteraan Anggota
Jika suatu usaha berbentuk Kogerasi di mana Koperasi bukanlah merupakan suatu lembaga untuk mengadakan  konsentrasi modal, tetapi konsentrasi orang, maka tujuan utamanya adalah mendptakan kese­jahteraan pars anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan barang clan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.
·        Kesejahteraan Masyarakat
Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara), maka tu­juan utamanya adalah mendptakan kesejahteraan masyarakat/umum; misalnya dengan menyediakan barang dan jasa vital seperti bergs (oleh BULOG), air minum (oleh PAM), listrik (oleh PLN), perumahan (oleh. PERUMNAS), alat transport (oleh PJKA), clan sebagainya. Selain itu juga fasilitas-fasilitas untuk kepentingan pertahanan dan keamanan seper­ti senjata, alat pemadam kebakaran, dan sebagainya.



FAKTOR – FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS

INVESTASI
Investasi adalah penggunaan somber-somber untuk mendptakan modal baru. Sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangtinan, dan persediaan. Uang yang dikeluarkan untuk in­vestasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar diban­dingkan dengan jumlgh rupiah yang dikeluarkan langsung pada investasi. Ini berarti bahwa pengaruh investasi itu berlipat ganda. Adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat-ganclaan itu dapat terjadi seperti berikut :
Jika sebuah pabrik didirikan dalam suatu masyarakat, para penyedia (supplier) clan para pekerja bangunan setempat dapat meningkatkan penghasilannya. Mereka menghemat sebagian dan membelanjakan sisanya barang-barang lain Orang-orang dari mana mereka membeli barang clan jasa juga meningkat penghasilannya. Mereka membelan­jakan sebagian dari penghasilan yang meningkat itu, dan para penyedia barang Berta jasa yang mereka beli juga memiliki uang lebih banyak, clan seterusnya. Multiplier tersebut menjelaskan mengapa investasi itu menjadi alas yang mempunyai daya untuk perkembangan bisnis.

Tabungan
Jumlah yang dipUtuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran clan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi somber untuk in­vestasi modal di masa mendatang. Apa yang penting di sini adalah adanya keteraturan clan keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat diramalkan.

Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerin­tah dapat meminjam uang membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterimanya. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengakui defisit. Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah, bergantung pada situasinya apakah dapat mendukung terjadinya inflasi.


Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Disamping itu juga diperlukan investasi, riset dan pengembangan dan teknik – teknik manajemen yang lebih maju.

Pengangguran
Tingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data yang akurat. Bersamaan dengan resesi yang terjadi akhir-akhir ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunya penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak mustahil jika perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan, dengan kata lain mereka ditarik kembali untuk bekerja.


Senin, 20 September 2010

realiti cinta rock n roll..

“Realita Cinta dan Rock ‘n Roll

Upi kembali akan menghadirkan sebuah film yang berjudul panjang, meramaikan kancah perfilman nasional. Film ketiga di awal tahun 2006 ini, setelah “9 Naga” dan “Garasi” juga bercerita tentang kehidupan anak muda.
Berbeda dengan filmnya yang berjudul “30 hari Mencari Cinta” yang menitik-beratkan pada kisah seputar anak muda saja, dalam film “Realitan Cinta dan Rock ‘n Roll” (RC&RR) ia memperkaya dunia anak muda itu dengan menampilkan problematik keluarga mereka masing-masing.
Menurut versi resminya, pernyataan dari sang sutradara, film ini bukan tentang anak band, bukan tentang cinta segitiga, bukan tentang broken home, melainkan tentang dua anak bengal menyikapi hidup mereka. Proses. Alhasil, semua unsur yang disebutkan oleh sutradara itu ada dalam “RC&RR” sebagai unsur dinamika kehidupan para karakter yang ditampilkan.
Kedua anak bengal itu adalah Nugi (diperankan oleh Herjunot Ali) dan Ipang (Vino G. Bastian). Keduanya masih duduk di bangku SMU. Kalau melihat akting mereka, kata yang paling pantas untuk menggambarkan kelakuan mereka di dalam kelas maupun luar kelas adalah bengal. Ada dua kosa kata yang menjadi kosa kata andalan mereka dalam berkomunikasi, maaf, “anjing” dan “taik”. Pemakaian kedua kata dalam percakapan di sebuah film dengan fasih, artinya memang itulah kata yang dipakai dalam percakapan anak muda sehari-hari, diawali oleh film “Mengejar Matahari” karya Rudi Soedjarwo. Tapi, dalam film “RC&RR” penonton masih akan terkejut-kejut mendengar kata itu diucapkan dengan demikian fasihnya oleh Nugi dan Ipang.
Dilihat dari masa edar, yaitu dimulai tanggal 2 Februari 2006, bukan tidak mungkin penonton akan menghakimi film ini sebagai pengekor film “Garasi”. Kisahnya sama-sama melibatkan dua cowok dan satu cewek. Kedua cowok itu bercita-cita menjadi pemain band rock ‘n roll. Masing-masing tokoh memiliki masalah keluarga masing-masing. Namun, sebagai penonton kita sebenarnya masih diajak untuk melihat sesuatu yang sama sekali berbeda. Masalah yang dihadapi oleh Nugi dan Ipang sebenarnya sangat berat. Bayangkan, bagaimana reaksi anak usia SMU ketika tahu bahwa ia adalah anak angkat dalam keluarganya? Bagaimana reaksi seseorang ketika tahu bahwa ayah yang meninggalkan keluarga ketika ia berusia enam tahun ternyata telah menjalani operasi kelamin dan berubah menjadi wanita?
Sebagai anak bengal SMU, Vino memang sudah terlatih. Ia pernah tampil dalam karakter itu di “Catatan Akhir Sekolah” dan “Cinta Silver”. Di “RC&RR” tingkat kebengalannya bisa dibilang mencapai titik puncak. Dan sebagai anak bengal pada kenyataan sehari-hari, Ipang pun ia sangat sayang terhadap adik yang masih duduk di bangku SD. Akting Junot sebagai Nugi tidak kalah dengan Vino. Nadine Chandrawinata, sebagai pemeran Sandra, cukup bisa mengimbangi akting Junot dan Vino. Apalagi tertolong dengan kostum yang lumayan seksi. Tanpa bermaksud mengurangi bobot aktingnya, tapi harus diakui kostum Nadine secara tidak langsung membius penonton pria, paling tidak penulis, untuk mengiyakan penampilannya sebagai Sandra.
Penampilan Barry Prima dan Frans Tumbuan sebagai orangtua kedua anak bengal tersebut menambah bobot seni akting dalam film tersebut. Seperti juga Dorman Borisman dan Torro Margens dalam film “9 Naga”, Barry Prima dan Frans Tumbuan memperlihatkan perbedaan akting antara seorang aktor yang sudah matang dengan para pemain muda. Seperti halnya penampilannya sebagai supir taksi dalam film “Janji Joni”, kemampuan akting Barry Prima yang selama ini lebih dikenal sebagai bintang film laga dalam “RC&RR” harus diakui, dahsyat. Penonton akan shock melihat sisi lembut sang jagoan.
Dalam film ini, Upi memperkenalkan seorang pemain cilik yang memerankan karakter Dido, adik Ipang. Sebagai pemain yang sama sekali baru berurusan dengan kamera, Baron patut kita berikan acungan jempol.
Untuk kamera “RC&RR” digawangi oleh pengarah fotografi Agung Dewantoro. Selama ini ia lebih dikenal di dunia pembuatan film iklan. “RC&RR” adalah film layar lebarnya yang pertama. Terus terang, selama menonton penulis tidak terlalu terpaku pada teknik kamera karena asyik mengikuti alur cerita. Gambar-gambar yang diambil tidak mengganggu mata. Bahkan berulangkali melakukan teknik change focus dengan piawai ketika terjadi dialog antara dua orang, baik untuk frame wide shot maupun close up. Tidak memalukan bagi seorang yang belajar kamera secara otodidak.
Unsur yang paling mengganggu penulis dalam “RC&RR” adalah make up. Ada kesan make-up terlalu tebal, tidak alami seperti yang penulis rasakan ketika menonton film “9 Naga” maupun “Garasi”. Untuk koreografi perkelahian, harus diakui belum ada yang mengalahkan Rudi Soedjarwo dalam menampilkan perkelahian jalanan orang Indonesia. Untunglah “RC&RR” bukan film laga dan adegan perkelahian pun hanya terjadi satu kali… tampaknya lebih untuk mengingatkan penonton siapa Barry Prima sebenarnya. Begitu pula adegan kompetisi tari salsa gagal menampilkan ketegangan pertandingan tari itu sendiri, tapi tertolong oleh akting Barry Prima.
Secara keseluruhan, meski sebenarnya film yang berdurasi 105 menit ini menampilkan cerita yang cukup tragis, namun penonton akan selalu diajak tersenyum, bahkan tertawa melihat kebengalan Ipang dan Nugi. Apalagi soundtrack yang digawangi oleh Didit Saad sebagai music director membantu menghidupkan suasana pencarian jati diri Nugi dan Ipang melalui musik rock ‘n roll. Proses realita.